Dearest My Diary, My Blog

Gambar dari SINI 

Diary. Blog. Ini blog keduaku. Sebelumnya aku pernah menulis blog, namun I've forgotten where I wrote it. Isinya berupa puisi-puisi, a long time ago. Lalu aku "menganggurkan" blog itu . Aku pun kadang malu untuk mengenangnya. Kini kurasakan, bahwa blog itu akan menjadi sarana yang mengasyikkan untukku. Benar! Saat membaca blog-blog orang lain, merasakan curahan perasaan mereka, hati menjadi senang.

Kadang mereka menulis hal yang menyedihkan, aku jadi belajar untuk lebih menghormati perasaan orang lain. Saat mereka menulis hal yang menyenangkan, semisal mereka menceritakan perjalanan tour mereka, hati ini pun ikut berbunga-bunga. Kesedihan yang mungkin aku rasakan saat itu jadi hilang, jadi terlupakan, karena blog.. Aku pun tergugah kembali untuk memiliki blog. Aku rasakan, dengan adanya blog ini, kegundahanku, kesenanganku, bisa disampaikan dengan bahasaku sendiri. Dengan kreasi. Dengan kelembutan yang manis.

Aku menamai blog ini dengan nama 'Dessy and Her Inner Feelings', karena aku merupakan tipikal wanita yang senang memakai perasaan. Bukan karena aku terlalu sensitif, namun bukankah dengan perasaan itu engkau akan lebih mengetahui siapa dirimu sebenarnya? Bukankah dengan perasaan itu engkau akan lebih menyayangi dirimu sendiri, beristirahat ketika sakit, dan bersemangat ketika tubuh sedang menunjukkan puncak energinya? Maka, perasaan itu indah, perasaan itu harus dijaga.

Aku memilih menamai domainku dengan www.lieblingsdessy.blogspot.com, dengan harapan jika aku membumbui blog ini dengan "yang terkasih Dessy", maka aku akan lebih mencintai diriku sendiri. Aku ingin lebih menghargai tiap perasaanku sendiri, dan tidak menyalahkan diriku sendiri, jika aku berkhilaf, dan juga dapat memaafkan diriku sendiri, untuk tiap kejadian yang tidak disengaja menimpa diriku sendiri.

Selamat membaca "perasaan" aku, teman-teman. Semoga blog ini, diary ini membawa manfaat tersendiri, walau dengan bahasa ala kadarnya. Namun, bukankah satu kata pun mampu membawa pesan? Jika tidak mampu, itu bukanlah kata. Itu tidak dikeluarkan dari hati. :)